Dana Desa, Rahmat atau Laknat?

SETELAH janji 1 Juta per KK dari Pemerintah Aceh tak kunjung terwujud, kini harapan baru dari Pemerintah Pusat pun muncul. Adalah dana desa yang berkisar Rp 200 juta hingga Rp 1 miliar per desa akan disalurkan untuk setiap desa (prioritas) di seluruh Indonesia. Penyaluran dana desa, yang merupakan amanat dari UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa, memiliki nominal yang sangat variatif. Perhitungan besaran anggarannya ditetapkan berdasarkan empat indikator, yaitu; berdasarkan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis. Program yang dicanangkan sebagai Gerakan Nasional Desa Mandiri ini diperkirakan akan terlaksana mulai April tahun ini.

Di balik berbagai manfaat dari inisiasi program tersebut, beberapa masyarakat juga akan dikejutkan dengan besaran anggaran yang akan diterima, terutama para perangkat desa. Pak Keuchik (sebutan akrab untuk kepala desa di Aceh), merupakan orang nomor wahid yang akan paling disibukkan mengelola “banjir uang” di gampong-gampong. Pada tahun ini, sebanyak 6.474 desa dalam 23 kabupaten/kota di Aceh bakal menerima dana dari berbagai sumber, yang berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBN, Alokasi Dana Gampong (ADG) dari pemerintah kabupaten/kota, dan BKPG dari Pemerintah Aceh (Serambi, 23/3/2015).

Tak heran jika hingga saat ini banyak kepala desa yang belum siap secara mental dan secara manajerial menyambuti penyaluran dana desa tersebut. Disamping minim pengalaman dalam mengelola anggaran desa, tidak sedikit kepala desa di Aceh yang tidak dibekali pemahaman dan pengetahuan tetang tata cara pengelolaan anggaran pemerintah. Hal-hal seperti tersebut menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak terhadap kesiapan aparat desa.

Menimbulkan masalah
Jika Pemerintah Aceh tidak mengambil inisiatif untuk memberikan pendampingan dan pembekalan yang tepat kepada seluruh perangkat desa di Aceh, terutama para keuchik, maka dikhawatirkan program dana desa ini akan menimbulkan masalah baru di tengah masyarakat. Bukan hanya kasus korupsi, lahirnya virus gejolak sosial di tengah masyarakat akan lebih ganas dampaknya yang akan merusak solidaritas dan persaudaraan masyarakat Aceh.

Fenomena ini bukan tidak mungkin terjadi di tengah masyarakat Aceh dewasa ini. Bahkan, kasus ini telah berlangsung hingga kini dan sangat sering kita saksikan setelah perdamaian Aceh yang hampir selalu terjadi kisruh dalam merebut kekuasaan, mulai dari jabatan gubernur, bupati/wali kota hingga penentuan pemenang proyek.

Kasus perebutan “takhta” seperti tersebut kiranya tidak menjadi teladan dalam proses regenerasi kekuasaan di tingkat desa. Karena, selalu ada hasrat menguasai jika kepentingan uang lebih kelihatan. Maka, uang sangat identik dengan takhta. Dan, kiranya masyarakat Aceh telah ikhlas dan tidak melupakan perang Belanda yang kalah dengan amunisi peng grik. Pengalaman pahit ini kiranya semakin menumbuhkan kesadaran dalam proses pembangunan, bahwa solidaritas lebih penting dari pada uang.

Hal yang tak kalah penting dalam proses pembanguan adalah adanya sebuah perencanaan pembangunan. Analoginya, pembangunan tanpa perencanaan ibarat perahu yang dibawa angin terombang-ambing di tengah laut lepas yang tidak tahu tempat berlabuh. Begitu pentingnya sebuah perencanaan pembangunan sehingga pembangunan memiliki tujuan dan target pencapaian.

Di tingkat nasional, ada beberapa acuan perencanaan pembangunan, yaitu jangka panjang (RPJP), jangka menengah (RPJM), dan rencana kerja tahunan (RKP). Dalam pelaksanaan otomoni daerah, setiap daerah wajib memiliki pencanaan pembangunan, dari tingkat provinsi hingga tingkat desa. Apalagi desa akan mendapatkan anggaran pembangunan secara khusus, maka adanya Rencana Kerja Jangka Menegah Desa (RPJMDes) merupakan sebuah keharusan.

Selain amanat konstitusi, RPJMDes, RKPDes, dan APBDes merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh desa yang akan menerima penyaluran dana desa dari pemerintah. Nah, dalam upaya menyambut penyaluran dana desa, pertanyaannya adalah apakah setiap desa di Aceh telah memiliki RPJMDes? Sejatinya RPJMDes merupakan penjabaran visi dan misi Keuchik terpilih yang disusun melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) untuk pembangunan desa lima tahunan. Penyusunan RPJMDes, RKPDes dan APBDes merupakan dasar pelaksanaan program atau kegiatan di desa agar terarah, tepat waktu, tepat sasaran dan efisien.

Sebagai gambaran, dalam penyusunan RPJMDes perlu adanya keselarasan antara RPJM (Nasional), RPJMA (Provinsi Aceh), dan RPJMK (kabupaten/kota). Misalnya, tujuan penyaluran dana desa adalah untuk peningkatan fasilitas kesehatan, pendidikan, infrastruktur jalan dan pelayan publik lainnya sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai langkah yang tepat mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan menghadirkan pemberdayaan masyarakat (community development). Karena dengan adanya pemberdayaan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dan selanjunya akan membentuk kemandirian.

Pemberdayaan masyarakat
Bentuk pemberdayaan masyarakat desa yang tepat saat ini salah satunya adalah membentuk BUMDes di setiap desa. Dengan adanya BUMDes secara sendirinya tenaga kerja masyarakat lokal akan terserap. Semakin banyak BUMDes di setiap desa, maka semakin banyak pula kesempatan kerja bagi masyarkat. Dari BUMDes nantinya akan melahirkan pabrik-pabrik kecil di masyarakat sesuai dengan komoditas unggulan daerah masing-masing, dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di tengah masyarakat. Maka, secara kebutuhan BUMDes merupakan suatu hal yang harus tercantum dalam RPJMDes.

Selain adanya RPJMDes, RKPDes, dan APBDes sebagai panduan pembangunan desa, untuk mengantisipasi kekhawatiran terjadinya masalah baru di masyarakat, pemerintah juga perlu memberikan pelayanan pendampingan (asistensi) dalam penyerapan/pengelolaan dana desa secara menyeluruh, dari awal tahapan proses sampai pertanggungjawaban akhir. Petugas pendamping dana desa tingkat kecamatan dan desa akan mengawasi dan mendampingi proses perencanaan, penyaluran, pelaksanaan hingga tahap evaluasi. Selain pendamping khusus, peran pengawasan tuha peuet gampong dinilai mampu mencegah konflik di antara sesama masyarakat, karena dalam tatanan sosial dan kearifan lokal masyarakat Aceh tuha peuet memiliki pengaruh dan kewibawaan dalam mengawasi pembangunan dan menyelesaikan konflik sosial di masyarakat.

Selain pengawasan dari petugas pendamping dan aparatur desa lain, untuk menghindari fitnah dan prasangka negatif dari masyarakat gampong kepada pihak pengelola anggaran desa, kiranya pemerintah desa nantinya dapat memanfaatkan Meunasah dan atau Kantor Keuchik sebagai media informasi dan komunikasi antarwarga, baik berupa berita, pengumuman, rencana kegiatan, laporan keuangan mingguan, pertanggungjawaban kas, dan informasi penting lainnya. Sehingga pemerintahan desa dapat berjalan secara akuntabel dan penuh kekeluargaan. Semoga!



Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Dana Desa, Rahmat atau Laknat?, https://aceh.tribunnews.com/2015/04/02/dana-desa-rahmat-atau-laknat.

Newer Post

Leave A Comment

  • https://heylink.me/situsblitar4d/
  • https://kolutkabgo.id/
  • https://prediksiblitar4d.com/
  • https://bradentonflavorsofindia.com/
  • https://ppmp-kemdikbud.com/
  • https://morrisvillechiro.com/
  • slot maxwin
  • https://theannexvb.com/
  • https://kemenagkabkediri.com/
  • https://inmaskemenagsidrap.com/
  • https://kpukotatual.com/
  • https://dishubindramayu.com/
  • https://gishubladishubntb.com/
  • https://uptparkirdishubdki.com/
  • https://jemberkab.org/
  • https://kubarkab.com/
  • https://malayalamcinemahistory.com/
  • https://fisip-unmul.org/
  • https://www.chiesa-cattolica.com/
  • https://www.castelnuovocalcea.com/
  • https://www.barcletmagazine.com/
  • https://www.dougchin.com/
  • https://www.giancarlocaracuzzo.com/
  • https://www.montaltouffugocalcio.com/
  • https://www.nike-factorys.us/
  • https://dinkespringsewu.org/
  • https://insula-elhierro.com/
  • https://www.disdikbdg.org/
  • https://rsudaloeisaboe.com/
  • https://www.dpmptsp-bone.id/
  • https://pemkot-malang.com/
  • https://www.madeinbialystok.com/
  • https://disdikkabsemarang.org/
  • https://womenblog.us/
  • https://www.ppjatengprov.com/
  • https://humaspemkotbukittinggi.com/
  • https://www.pemko-tebingtinggi.com/
  • https://www.ludruk-marsudilaras.com/
  • https://www.sloreactor.com/
  • https://freegordon.com/
  • https://dannysapani.com/
  • https://www.free-will-europe.com/
  • https://www.homolje-tourist.com/
  • https://www.museozorrilla.com/
  • https://www.bulgarian-team.com/
  • https://www.raygillen.com/
  • https://www.freepeoplesmovement.org/
  • https://www.spiritual-education.org/
  • https://afrotropicalmanual.org/
  • https://www.concellodebaralla.org/
  • https://www.staracademy-maghreb.com/
  • https://www.veruschkaselfportraits.com/
  • https://www.akisirkesalo.com/
  • https://indigenousnewengland.com/
  • https://www.veruschkaselfportraits.com/
  • https://www.akisirkesalo.com/
  • https://indigenousnewengland.com/
  • https://www.litgazeta-kz.com/
  • https://tchaykovsky.com/
  • https://www.editorialelnadir.com/
  • https://www.quepasagaypr.com/
  • https://www.pasionmanderley.com/
  • https://www.wallopinwebsnappers.com/
  • https://abubakaradam.com/
  • https://www.christian-tanner.com/
  • https://slavyanoserbsk.com/
  • https://www.vparavoz.com/
  • https://seatwaveblogs.com/
  • slot gacor

    situs togel

    togel online

    slot dana

    slot qris

    slot anti rungkad

    slot maxwin

    situs toto

    rtp slot

    togel resmi

    togel toto

    slot thailand

    toto slot

    bandar togel macau

    bandar togel

    situs toto 4d

    toto togel

    slot online

    slot toto 4d

    situs slot maxwin

    slot thailand

    slot server luar

    slot dana 5k

    situs rtp slot

    slot bet 400

    slot dana

    slot gacor maxwin

    link slot maxwin

    slot gampang maxwin

    slot gacor

    mahjong ways

    bintangmpo

    slot gacor

    rajatogel

    mpo1221

    ziatogel

    soju88